Kamis, 03 Maret 2016

Wedding Vendor

        Jumat sore di bulan Agustus yang cerah di kota Sampit. Saya sedang santai di rumah saat Ayah menelfon dan mengatakan kalau  rencana pernikahan kami kembali ke Jakarta. Kurang dari tiga bulan menjelang hari bahagia kami. Ayah mengatakan dalam perjalanan dari kantor menuju Taman Mini untuk mencari gedung yang masih tersedia sampai akhir November. Langsung saya bayangkan bagaimana mencari gedung di Jakarta dalam waktu sesingkat itu. Umumnya gedung dipesan beberapa bulan bahkan satu tahun sebelum acara. Hal yang pertama saya lakukan adalah mencari kembali nomor telfon Puri Ardhya Garini dan menanyakan apakah masih ada tanggal  yang tersedia.  Dugaan saya tepat, Puri hanya memiliki dua tanggal tersisa hingga akhir tahun, yaitu Jumat tanggal 13 November 2015 dan Sabtu siang tanggal 21 November 2015. Tanpa berpikir panjang saya langsung memesan kedua tanggal tersebut agar tidak diambil orang lain. Sambil kembali berkoordinasi dengan orangtua dan camer, kami akhirnya sepakat untuk memilih tanggal 13 November 2015.

         Awalnya kami memilih menyerahkan semua urusan pernikahan yang tinggal menghitung hari tersebut ke tangan WO yang sudah berpengalaman. Tapi setelah mendapat masukan dari Tante Gunawan bahwa beliau mencari vendor pernikahan putrinya dalam kurun waktu sebulan, kami kembali mendapatkan semangat bahwa kami masih memiliki waktu untuk memilih vendor. Memasukkan masing-masing 3 kandidat vendor, kami seleksi berdasarkan review capeng di internet. Beberapa vendor seperti catering dan dekorasi dipilih berdasarkan pengalaman Mama bekerjasama selama menjadi panitia dari senior-senior yang sudah lebih dulu menikahkan anaknya. Berikut daftar vendor kami:

1.Venue            : Tsamara Funtion Hall (family gathering)
                          Gereja St. Agustinus Halim (pemberkatan)
                          Puri Ardhya Garini (resepsi)
2. Catering        : Yvonne Catering (pemberkatan dan resepsi)
3.  Dekorasi      : Tim dekor St Agustinus (pemberkatan)
                           Kemuning Dekorasi ( resepsi)
4. Dokumentasi : Impresi Fotografi ( prewedding)
                           Larva Pictures ( pemberkatan- resepsi)
5. Souvenir        : Chivita Books ( pemberkatan)
                           JK Records (resepsi)
6. MUA             : Vannessa Fany (prewedding)
                            Didadeux Makeup art (pemberkatan dan resepsi)
7.Entertainment :  Akustik Nusantara (family gathering)
                           Bhayangkara Wind Orkestra (resepsi)
8. MC               :  George Soo (maso minta)
                            Kapten Olga (family gathering)
9. Penari            : Sanggar Kota Keo
10. Entertainment : Bhayangkara Wind Orkestra
11. Undangan      :  Putra Pekalongan Printin

Untuk review vendor akan kami post pada postingan berikutnya..
                         

Rabu, 17 Februari 2016

Wedding Preparation: Vendor Kupang

          Sudah tiga bulan sejak hari pernikahan saya dan suami. Masih terbayang hiruk pikuk dan drama menuju hari spesial tersebut. Berawal dari libur Natal 2014 dimana saya mendadak dilamar saat baru sebulan menjalani internship dokter di Sampit. Suami yang saat itu masih berstatus pacar berdinas di Pulau Biak Papua. Dimulailah persiapan awal, memilih tempat pernikahan. Berdasarkan impian masa kecil, saya ingin melaksanakan pernikahan di gereja kecil dengan hanya mengundang keluarga dan sahabat saja. Pesta dilangsungkan di sebelah gereja yang memiliki kebun atau taman yang luas. Seiring berjalannya waktu, impian itu mulai bergeser. Saat tinggal di Halim saya ingin menikah di gereja stasi St. Agustinus yang memiliki halaman yang luas, cocok untuk melaksanakan pesta kebun seperti yang saya harapkan.

          Ayah saya menyarankan sebaiknya menyelenggarakan resepsi di gedung. Karena kami berasal dari Flores, maka kami akan mengundang keluarga besar Flores khususnya Nagekeo dan Ngada yang ada di Jakarta. Ditambah sahabat dari kedua mempelai maupun kedua pasang orangtua. Akhirnya saya memilih Puri Ardhya Garini karena sejak kecil kami terbiasa mengikuti resepsi pernikahan kenalan kami disana. Lokasinya di seberang rumah lama kami di Halim. Gedung ini terkenal diantara calon pasangan pengantin dan menjadi favorit bagi yang ingin melaksanakan resepsi di bilangan Jakarta Timur. Akses yang dekat dengan Jalan Tol Cikampek, Tol Dalam Kota, dan Tol Jagorawi ditambah dengan desain interior yang elegan dan parkir yang luas membuatnya menjadi primadona. Kami memutuskan melakukan booking sejak setahun sebelum acara. Untuk bulan Februari 2016 masih banyak tanggal yang tersedia. Kami memilih tanggal 6 Februari 2016 dengan beberapa pertimbangan. Ayah pun melakukan pembayaran DP untuk mengikat tanggal tersebut.

          Perburuan lain pun dimulai, dari vendor yang menguras anggaran paling banyak yaitu catering dan dekorasi hingga dokumentasi, undangan dan lainnya. Semua dilakukan jarak jauh melalui internet, melihat review capeng terdahulu maupun melalui telepon. Bersyukur kepada mantan capeng yang dengan sukarela berbagi pengalaman mereka dalam memilih vendor sehingga kami yang mengurus pernikahan jarak jauh menjadi sangat terbantu. Saya mulai mencari dari vendor rekanan Puri Ardhya Garini, awalnya saya kelompokkan berdasarkan jenis vendor lalu saya cari reviewnya di internet dan menghubungi satu persatu by email. Diantara semua vendor yang saya hubungi, hampir semua vendor fotografi yang paling cepat membalas email saya. Berikutnya vendor dekorasi dan yang paling lambat membalas respon by email yaitu catering.

          Setelah mulai pendekatan dengan beberapa vendor tiba-tiba keluarga memutuskan untuk memindahkan pernikahan kami ke kota Kupang dengan pertimbangan akan banyak keluarga besar yang bisa datang dari kampung halaman kami di Flores. Untung saja calon suami (cami)  dan keluarga yang notabene campuran Jawa,Bali,dan Makasar bersedia untuk dipindahkan acaranya. Jadilah kami membatalkan vendor yang sudah sempat deal. Hanya vendor dokumentasi dalam hal ini foto prewedding yang tetap deal.

          Kami mulai mencari vendor untuk bulan November 2015. Pilihan kami jatuh pada gereja St. Familia Sikumana karena gereja ini dekat dengan kompleks keluarga besar kami di Kupang. Gereja yang baru saja selesai direnovasi ini memiliki arsitektur yang bagus.

                              Gereja Santa Familia Sikumana

          Untuk gedung kami sempat mendapat 2 tawaran pilihan antara Resoran Teluk Kupang di jalan Timor Raya, Pasir Panjang, bila ingin resepsi outdoor sambil menikmati pemandangan pantai dan menampung lebih banyak tamu undangan. Sementara untuk acara indoor salah satu gedung terbaik di Kupang adalah Grand Mutiara Ballroom. Setelah melalui beberapa pertimbangan panjang kami memilih Grand Mutiara Ballroom yang terletak di jalan Timor Raya nomor 118A, Pasir Panjang.

          Paket yang ditawarkan Grand Mutiara termasuk catering, dekorasi standar Ballroom, lighting,proyektor, sound system, 1 keyboardist-penyanyi, kue dan kamar pengantin. Setelah membayar DP kami  tinggal mencari vendor dokumentasi, MC dan hiburan. Sebagai info tambahan, pemilik Grand Mutiara ini memberikan informasi yang lengkap, bermanfaat bagi kami yang tidak bisa survei langsung. Bahkan beliau juga memberikan rekomendasi MC dan hiburan terbaik di Kupang. Berikut ini kami lampirkan beberapa foto yang termasuk paket di Grand Mutiara yang diberikan sang pemilik.

                                  Ballroom terletak di lt 2 GM

                                     Tersedia fasilitas proyektor




 
Dekor standar Grand Mutiara + free Wedding Cake

                                          Free Wedding Toast


                    Sound system , lighting, dan hiburan standar paket

          Jika kita ingin mendekor ruangan sesuai konsep kita. Kita dapat memilih vendor di luar Grand Mutiara seperti contoh di bawah ini.



          Kami mendapat rekomendasi MC Kenny Sa'u, hiburan NTT Voice. Sedangkan untuk vendor fotografi kami mencari dari internet, Blitz Photografi https://www.facebook.com/wekablitz/  dan +PLUS Photography Kupang https://www.facebook.com/-PLUS-Photography-456832161017180/. Berikutnya mempersiapkan transportasi dan akomodasi keluarga serta pasukan pedang pora.

           Saat masih mempersiapkan sisanya, tiba- tiba rencana pernikahan di Kupang dipindahkan  kembali ke Jakarta karena Oma mendadak sakit. Dan itu kurang dari 3 bulan menjelang  acara. Maka saya pun nyaris menjadi BRIDEZILLA, mencari gedung dan vendor lainnya dalam waktu kurang dari 3 bulan, by phone. Perburuan super kilat akan saya ceritakan di postingan berikutnya.


Selasa, 16 Februari 2016

Profil RSUD dr Murjani Sampit



          Saya memulai internship di Sampit dengan stase bangsal di RSUD dr Murjani yang terletak di jalan H.M. Arsyad no 65. Rumah sakit ini adalah satu- satunya di kabupaten Kotawaringin Timur.  Sekedar tambahan informasi bagi yang akan maupun yang sudah menetap di Sampit, RS dr Murjani saat ini memiliki 4 poli spesialistik mayor. Poli Anak: dr. Fransiska,Sp.A dan dr Nina,Sp.A. Poli Bedah: dr. Faizon,SpB (K) Onk, dr. Susetyo,Sp.B, dan dr. Win Teky, Sp.B. Poli Penyakit Dalam: dr. Mulyadi,Sp.PD, dr. Ikhwan,Sp.PD, dan dr. Novita,Sp.PD. Poli Obsgyn: dr. Dini,Sp.OG, dr. Franky,Sp.OG, dan  dr. Elva,Sp.OG. Selain itu ada dr. Denny, Sp. Rad, dr. Made,Sp.THT, dr. Sugeng, Sp.S, dr. Naris,Sp.M, dr. Fera, Sp.RM, dr. Erni,Sp.KK, dr. Goza,Sp.An, dr.Dwi,Sp.KJ. Dokter IGD RS dr Murjani : dr. Ristia, dr. Nelma, dr. Yanti, dr.Ngo, dr. Akhya, dr. Aprilia, dr. Widya, dan dr. Robert. Berikut profil RSUD dr.Murjani yang saya ambil dari sumber :  http://kotimkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1218&Itemid=493&showall=1.


alt

 
A. Sejarah
· Tahun 1931 : Asal Muasal
Tahun ini adalah tonggak sejarah paling awal dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Murjani Sampit yang dengan nama awal RSU Sampit, didirikan dan dibuka secara resmi untuk melayani masyarakat. Berlokasi di Jalan Ade Irma Suryani Nasution (saat ini lokasi tersebut menjadi Gedung Olah Raga Habaring Hurung Sampit). RSU Sampit dipimpin oleh seorang dokter berkebangsaan Belanda yang bekerja sebagai dokter pada PT. Inhutani III Sampit, bernama dr. Engelen Berneh.
· Tahun 1979 : Ekspansi
Perkembangan yang agak lambat membawa rumah sakit ini mengalami masa stagnan, namun pengembangan pelayanan kesehatan terus menjadi prioritas dengan memperluas tanah, pembangunan gedung baru serta penyediaan peralatan medik serta fasilitas pendukung lainnya. Pada awal Pelita III tahun 1979 mulai dirintis pembangunan Rumah Sakit di Jalan H.M. Arsyad Sampit (lokasi sekarang), dengan biaya APBN, APBD I dan APBD II.
Pada tanggal 12 Oktober 1984 (akhir Pelita III) Rumah Sakit Umum diresmikan oleh Bapak Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Propinsi Kalimantan Tengah dengan nama Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Murjani Sampit dengan kapasitas 20 buah tempat tidur yang berada pada 1 Bangunan Ruang Perawatan. Pada saat itu, RSUD Dr. Murjani Sampit merupakan Rumah Sakit Kelas D.
· Tahun 1996 : Era Baru
RSUD Dr. Murjani Sampit berdasarkan SK. MENKES Nomor : 186/Menkes/SK/II/1993 Tanggal 26 Pebruari 1993, ditingkatkan statusnya menjadi Rumah Sakit Kelas C dengan 53 buah Tempat Tidur, berdiri di areal seluas ± 4 Ha. Yang didukung oleh 4 Dokter Spesialis Dasar ( Penyakit Dalam, Bedah, Kebidanan & Penyakit Kandungan dan Anak).
Terkait dengan perkembangan fasilitas pelayanan di RSUD Dr. Murjani Sampit, sejak Tahun 2006 telah dilengkapi ruang perawatan dengan kapasitas Tempat Tidur sebanyak 100 Bed yang terdistribusi pada 8 Ruang Perawatan.
· Tahun 2001 : Konflik Etnis
Pada tahun 2001 (tepatnya 18 Febuari 2001) terjadi Konflik Etnis di Kalimantan Tengah yang bermula dari kota Sampit. Rumah sakit digunakan sebagai tempat penumpukan jenazah korban konflik. Keadaan ini membuat Citra RSUD Dr. Murjani menjadi sangat terpuruk. Pemanfaatan rawat inap rumah sakit menjadi terendah dalam 5 tahun terakhir. Kunjungan rawat jalan perhari sangat rendah. 4 Dokter Spesialis (Bedah, Anak, Kebidanan & penyakit Kandungan dan Radiologi) dari 5 Dokter Spesialis yang dimiliki pada tahun 2001, mengajukan mutasi keluar dari Sampit sehingga pada saat itu hanya ada Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Selain Dokter Spesialis, banyak juga tenaga lain yang mengajukan mutasi ke luar ( 1 orang Apoteker, 12 orang perawat & 6 orang tenaga penunjang medis).
Sejak Tahun 2002 RSUD Dr. Murjani dibawah Kepemimpinan Dr. Yuendri Irawanto, M.Kes dibantu Tim Manajemen RS melakukan pembenahan secara menyeluruh untuk meningkatkan Citra Pelayanan RSUD Dr. Murjani Sampit, dan akhirnya pada Tahun 2005 RSUD Dr. Murjani Sampit berhasil meraih Juara I Piala Citra Pelayanan Prima Terbaik Tingkat Nasional
· Tahun 2008 : Kelas Baru
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1192/MENKES/SK/XII/2008, tanggal 24 Desember 2008 maka RSUD Dr. Murjani Sampit Milik Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Propinsi Kalimantan Tengah ditetapkan sebagai RSUD dengan Klasifikasi RSUD kelas B dengan 202 Tempat Tidur.
B. Visi dan Misi
alt          1. Visi
       Menjadi Institusi Layanan Kesehatan Yang Pertama dan Utama di Kalimantan Tengah.
          2. Misi
       Mewujudkan Kepuasan Semua Pihak Terkait Dalam Karya Pelayanan.
        
      F I L O S O F I
KESELAMATAN, KESEMBUHAN DAN KEPUASAN PASIEN ADALAH  . . .
“  KEBAHAGIAAN KAMI  ”
M O T T O  TEKAD KAMI PELAYANAN TERBAIK
alt alt alt
Paradigma
Pelayanan  kesehatan  tepat,  cepat, teknologi  tinggi  dan  terjangkau yang  diberikan  dalam  suasana yang  nyaman
alt alt alt
C. Ketenagaan
alt
alt
alt

D. Sarana dan Prasarana
                                                                                    · Instalasi Gawat Darurat (IGD),        
alt
alt
alt
            · Ruang Persalinan,
              · Poliklinik,
           · Instalasi Rawat Inap (VVIP, VIP, Utama, Kelas I, II dan Kelas III),
          · Instalasi Penunjang Medik (Radiologi, Farmasi, Laboratorium Patologi Klinik, Gizi, Fisiotherapi dan Treadmill),
              · Kamar Operasi,
              · Instalasi Perawatan Intensif (ICU),
             · Laundry,
            · Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPS-RS),
             · Rumah Dinas Dokter Spesialis,
             · Ruang Penunjang Lain (Bank Darah dan Askes Center),
             · Incenerator, IPAL, dan Genset,
             · Apotik dan Ambulance 24 Jam,
            · Koperasi Pegawai Negeri.
E. Pelayanan
1. Pelayanan Kamar Operasi
· Pelayanan Operasi baik Emergency maupun Elective (terencana) dapat dilayani selama 24 jam.
· Ruang sebanyak 4 kamar tindakan, dengan rata-rata 4 pasien per hari dan operasi persalinan 2 pasien per hari.
· Melayani operasi dengan kasus Bedah, Obsygn, Mata dan THT.
2. Pelayanan Intensive Care Unit (ICU)
· Pelayanan ICU terdiri dari 10 Tempat Tidur dengan peralatan yang cukup canggih.
· Jumlah tempat tidur : 10 TT
· Jumlah paramedis : 15 orang
3. Instalasi Rawat Inap
· SUPER VIP
- Comfort Bed untuk 1 pasien, Bed Site Cabinet dan AC,
- Extra Bed + Sofa, TV, Minibar, Dispencer, Kulkas, Lemari Pakaian dan Kamar Mandi.
· VIP
- Comfort Bed untuk 1 pasien, Bed Site Cabinet dan AC,
- Extra Bed + Sofa, TV, Kulkas, Lemari Pakaian dan Kamar Mandi.
· UTAMA
- Tempat Tidur untuk 1 pasien, AC, Lemari Pasien,
- Kamar Mandi, Kulkas, TV, Sofa.
· KELAS I
- Tempat tidur untuk 2 pasien dalam 1 ruangan,
- Lemari Pakaian dan Kipas Angin.
· KELAS II
- Untuk 4 orang pasien, Lemari Pakaian.
· KELAS III
- Untuk 8 orang pasien, Lemari Pakaian
· PERINATOLOGI
- Inkubator, Bed untuk Bayi, AC,
- Ruang ASI, Kamar Tunggu
















 

Rabu, 06 Mei 2015

Kota Mentaya



Kota Mentaya

Itulah julukan bagi Sampit yang berada di sisi sungai Mentaya. Ibukota Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ini merupakan salah satu kota besar di Kalimantan Tengah di samping Palangkaraya dan Pangkalan Bun. Hal ini dibuktikan dengan adanya bandara H.Asan yang dilayani oleh Kalstar Aviation dengan penerbangan harian ke Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Banjarmasin. (Info lebih lengkap mengenai rute, jadwal, dan harga tiket dapat diakses melalui situs ini (http://www.kalstaronline.com/). Kemudian ada pelabuhan Sampit yang memiliki rute pelayaran ke Surabaya dan Semarang, terletak di Jalan Usman Harun. Dilengkapi dengan ikon Kotim, Patung Ikan Jelawat. Persis di sebelahnya, terdapat Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) yang terdiri dari deretan ruko dan pasar yang cukup tertata.

 Sumber : http://infopenerbangan.com/wp-content/uploads/2015/04/H.-Asan-Airport.jpg

Sumber: https://coretandeirmayo.files.wordpress.com/2015/06/img_20150221_114930.jpg

          Ada beberapa jalan besar di Sampit yaitu Jalan S.Parman dimana terdapat Taman Kota yang berfungsi sebagai alun – alun kota, tempat orang-orang berkumpul, berolahraga, mencari jajanan pinggir jalan seperti pentol dan lainnya. Disana juga terdapat Gereja Katolik St Joan Don Bosco, dan komplek sekolah St.Albertus serta Klinik Terapung , Apotek Surya, Praktek dr. Mulyadi,Sp.PD  dan dr Fera, Sp.RM.
Satu blok setelahnya ada Jalan Ahmad Yani, disana terletak Rumah Jabatan Bupati  Kotim, Apotek, Lab,dan Praktek Dokter Bersama “Interna”, Martha Tilaar Spa Perpustakaan Daerah Kotim, PMI, Gereja Kristen Eka Sinta, SMAN  1 Sampit, SMPN 1 Sampit, SMPN 2 Sampit,RM Bebek Kalijo, Puskesmas Ketapang I, Salon Aldo, Holland Boga Bakery, Toko Olahraga dan Salon Meri, Bank BCA, Optik Universal, Praktek dr. Naris Sp.M, Happy Puppy, ACA Insurance, Ayam Bakar Wong Solo, Rumah Dinas Ketua DPRD Kotim, Kantor Pajak, Gereja Kristen Eka Sinta, Gerai Indosat,  Bank BRI. 

Lalu di Jalan M.T. Haryono terdapat Pertamina, Hotel Idola, Terminal Sampit, RM Amazy, Polsek Ketapang, Gedung Juang, Bank Mandiri, Kodim, Bank BRI, RM Karindangan, deretan Toko Buah, Soto Kwali, Bakso Arema, Penjahit, Apotek Global dan Prakter dr Dini,Sp.OG, Rumah Es Kunjui Asmara, Grapari Telkomsel, Optik Global, Glacio Cafe, Restoran Sukiyaki, Salon Rudi Hadisuwarno, CFC, Radar  Sampit, JNE, Kantor BPJS dan BPJS Ketenagakerjaan.

Selain itu ada Jalan Pelita, disana terletak Butik Nadia, Soto& Mie Ayam Iin, In Health, Masjid Nurul Iman, Telkom Sampit, Salon Annisa, Swalayan Oke dan Pom Bensin Pertamina. Jalan MT Haryono dan Jalan Pelita dihubungkan oleh Jalan H.M Arsyad, disanalah terdapat Hayat TV, Kafe Angkringan, Swalayan DoReMi, Swalayan Mentari, Toko HP Juragan, Supermarket Barata, Timezone, Gedung Serba Guna Kotim, dan RSUD Murjani.

 Berpotongan dengan Jalan Pelita adalah Jl. D.I Panjaitan. Di jalan ini terdapat Bengkel Mitra Utama , Praktek dr. Elva,Sp.OG, Inul Vista, Pisang Goreng Kalimantan, dan deretan Toko Buah.  Jalan Tjilik Riwut dimulai dari bundaran Polres Kotim, terdapat Stadion Habaring Hurung, Hotel Wella, Pom Bensin Pertamina, Martabak Planet dan jalan ke arah bandara H.Asan serta jalan menuju Palangkaraya. Ada Jalan Sudirman yang mengarah ke Pangkalan Bun. Disana terdapat gedung- gedung pemerintahan Kotim, Hotel Wera, Islamic Center beberapa showroom mobil, dan Mall Borneo City (dilengkapi Hypermart, Bata, Optik Melawai, Planet2000xxx, Matahari Department Store, Yopie Salon. CFC, Jesslyn Bakery,dan Mokko Factory).

Selain itu ada Jalan Baamang yang terdapat Bakso Oye, RM Little Mesir yang menyajikan masakan Arab (buka mulai sore), dan RM Batu Mandi (lesehan). Restoran ini berada di sisi Sungai Mentaya, sehingga menawarkan pemandangan lalu lintas klotok (kapal khas Kalteng) yang sebaiknya dinikmati sore hingga malam hari. Bila ingin mencoba sensasi makan di atas kapal seperti di Chao Praya River Thailand, Anda dapat mengunjungi RM Kampoeng Oelin. Dengan membayar Rp 300.000,00 (di luar harga makanan), kapal anda dapat menyisiri Sungai Mentaya. Demikian sekilas mengenai beberapa jalan besar dan tempat umum yang ada di kota Sampit .

Di Sampit juga terdapat Hypermart dan Matahari yang baru dibuka beberapa bulan lalu. Di samping itu ada supermarket lain seperti DoREMi dan Mentari di Jalan H.M. Arsyad, Oke Swalayan di Jalan Pelita, Bintang dan Kusuka di jalan xxx. Untuk perbandingan harga, tidak terlalu berbeda antara Hypermart dan supermarket lokal namun terkadang ada beberapa barang yang selisih harganya cukup jauh. Sebagai contoh, Susu merk HiLo di Hypermart dijual dengan harga  Rp.121.000 sedangkan di Mentari harganya hanya Rp. 97.000. Harga di Hypermart menjadi lebih murah bila sedang ada promo, sebagai contoh minyak goreng Tropical 2 L dijual di tempat lain dengan harga Rp.27.000 namun di Hypermart dijual dengan Rp.25.000.

Rabu, 01 April 2015

Perjalanan Menembus Borneo



 
Tanggal 5 November 2014 kami berangkat menuju Palangkaraya menggunakan Garuda Indonesia. Pesawat lepas landas dari bandara Soekarno Hatta setelah sempat tertunda 12 jam akibat tebalnya kabut asap di Kalimantan dan mendarat dengan aman di bandara Tjilik Riwut Palangkaraya. Hello Borneo!

Setelah menginap 1 malam di Hotel Global, esok harinya rombongan diterima oleh Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah. Perjalanan menuju Sampit dengan jarak 220 km ditempuh dengan menembus belantara hutan Kalimantan dalam waktu sekitar 3,5 jam menggunakan mobil. Sampailah kami dan diterima Dinkes Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Dokter internship yang ditempatkan di Sampit adalah dr. Andri, dr. Arini, dr. Etri, dr. Florencia, dr. Joandrew, dr. Katarina, dr. Rini, dr. Samuel, dr. Sarita, dan dr Yesica. Dokter pendamping selama setahun di Sampit adalah dr. Nelma dan dr. Yanti (RSUD Murjani), lalu dr. Ana (Puskesmas Ketapang I).

Kami menginap semalam di Hotel Idola sambil  mencari tempat tinggal karena ternyata tidak mendapat rumah maupun kendaraan dinas. Yang membuat kami sedikit kaget adalah, tidak ada angkot yang beroperasi di kota ini.  Jadi penduduknya menggunakan motor, mobil, taksi (mobil sejenis Avanza), becak atau ojek (biasanya di Pasar atau RSUD). Ini sedikit menyulitkan kami warga pendatang yang tidak membawa kendaraan pribadi. Untung saja Rini kemudian membawa mobilnya dari Palangkaraya. Untuk tempat tinggal, di Sampit cukup mudah ditemui penginapan harian maupun bulanan. Barak disewakan mulai 600 ribuan/bulan, kamar kos atau penginapan mulai harga 1,5 juta/ bulan (ada yang termasuk makan pagi). Hotel Idola, satu-satunya hotel bintang 3 menawarkan harga Rp.580.000,00/ malam untuk tipe kamar Deluxe. Dari beberapa rumah yang kami coba datangi, kisaran harga sewa mulai 17 juta/tahun untuk rumah dengan 2 kamar tidur, rumah 3 kamar ber-AC mulai harga 25 juta/tahun. Rumah 3 kamar ber-AC + furniture berkisar 40 juta/tahun. Akhirnya diputuskan tinggal di rumah kontrakan daerah Kopi Selatan, sekitar 5 menit dari RSUD Murjani maupun Puskesmas Ketapang I.


Pada postingan- postingan berikutnya saya akan membagi pengalaman tinggal di kota Sampit.




Senin, 02 Maret 2015

Dokter Internship part 2.

Kami membuat daftar daerah tujuan : Kepulauan Riau, Bangka-Belitung, Lampung, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, dan Papua. Setelah itu membuat daftar nama Kabupaten yang membuka wahana internship. Kami mencari informasi tiap RS melalui http://rumah-sakit.findthebest.co.id/ lalu membandingkan jarak RS ke bandara atau ibukota provinsi. Setelah mengumpulkan informasi, kami berunding dan memilih Kabupaten Katingan di Kalimantan Tengah.

Mengapa Katingan?

Pertama, kami menganggap Katingan bukan merupakan kabupaten yang terkenal, sehingga kemungkinan sedikit pemilihnya. Kami mencari kabupaten yang bisa menampung minimal 6 dokter internship sehingga tidak akan terpisah. Kedua, Rini berasal dari Katingan, akan lebih nyaman bila bersama putri daerah di tempat yang asing. Ketiga, RSUD Kasongan merupakan RS tipe C dan berjarak sekitar satu jam dari bandara yang berada di Palangkaraya. Frekuensi penerbangan dari dan ke Jakarta rutin setiap harinya, dilayani dengan pesawat Lion Air, Citilink, dan Garuda. Waktu tempuh sekitar 1 jam 40 menit dan harga tiketnya pun terjangkau. Selanjutnya, memilih tempat untuk browsing. Kami mencoba di rumah dengan First Media. Bila digunakan bersamaan lebih dari 5 laptop, kecepatannya akan berkurang.

Berikutnya kami mencoba hotspot di Bengawan Solo Pertamina Tebet, Starbucks Sarinah, McD Sarinah, Seven Eleven (Sevel) Tebet, dan Sevel Matraman. Dari semua tempat yang dicoba, Sevel Matraman lah yang paling cepat dan stabil. Sampailah pada hari pemilihan, kami berkumpul di Matraman dan mulai menerapkan strategi. Dari beberapa orang yang ikut, semua mendapatkan wahana yang ditargetkan kecuali Vidya yang tidak bisa bergabung. Ternyata RSUD Kasongan hanya menerima 5 dokter, jadilah Vidya bersama Icha ke RS Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur.

Tapi rencana hanya tinggal rencana, tiba - tiba kami berlima dipindahkan ke RSUD dr Murjani Sampit bersama dengan dokter- dokter internship dari Kabupaten Kapuas. Waktu keberangkatan pun hanya 5 hari setelah pemberitahuan via telepon.

SAMPIT??? 
Yang muncul pertama kali di benak kami adalah peristiwa kerusuhan yang melibatkan suku Dayak dan Madura di tahun 2001. Jujur kami kaget dipindahkan kesana, namun setelah diberi informasi dari saudara- saudara dan mencari info di internet, semua mengarahkan bahwa Sampit adalah kota yang damai, dinamis dan berkembang. Baiklah, mari kita buktikan..

Kamis, 26 Februari 2015

Dokter Internship

Sudah hampir 4 bulan saya dan teman-teman menjalani hidup sebagai dokter internship di RSUD dr Murjani Sampit. Apa sih internship? Siapa pula dokter internship?

 Internship adalah program magang selama 1 tahun di RS dan puskesmas yang harus dijalani setelah seseorang menjalani sumpah dokter. Semua dokter lulusan program Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) harus menjalani program ini. Jadi kalau dirunut ke belakang, kami kuliah selama 3,5 tahun untuk mendapatkan gelar sarjana kedokteran (S.Ked) lalu melanjutkan kepaniteraan klinik selama 1,5 tahun, mengikuti uji kompetensi dan akhirnya melafalkan Sumpah Hipocrates atau lebih sering dikenal dengan Sumpah Dokter. Lalu dimulailah perjalanan kami sebagai dokter internship.

Bagaimana saya dan teman-teman bisa berada di Sampit?

Disini saya coba menguraikan pengalaman waktu mendaftar dan akhirnya memilih wahana internship dulu. Pertama, daftarkan diri ke Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) di daerah Menteng untuk mendapatkan nomor Surat Tanda Registrasi (STR). Setelah itu buka http://internsip.depkes.go.id untuk mendaftarkan diri sebagai dokter intership. Lengkapi semua berkas (dengan cara upload data) dan tunggu sampai ada konfirmasi bahwa data telah diverifikasi. Oya, jangan lupa membuka rekening baru di Bank BRI karena akan diminta datanya saat pendaftaran internship. Kami waktu itu diminta membuat di BRI cab. Pasar Minggu karena konon katanya mereka sudah bekerja sama dengan komite internship sehingga gaji alias Bantuan Hidup Dasar (BHD) akan dibayarkan melalui rekening tersebut. Akan lebih mudah pengurusannya bila terjadi masalah dalam pembayaran BHD. Setelah itu tinggal duduk cantik menunggu tanggal pemilihan wahana yang akan dibuka. Biasanya kita harus rajin membuka website portal internship di atas, supaya tidak ketinggalan info terbaru. Syukur-syukur kalau wahana yang disediakan sudah dipost di web sehingga kita bisa mulai mencari info mengenai RS dan puskesmas yang akan kita pilih nanti.

Setelah melalui proses verifikasi yang mudah-mudah sulit . (Saran saya, perhatikan baik-baik data yang akan dimasukkan). Karena kalau ada sedikit data yang tidak sinkron dengan berkas yang diupload, biasanya data tidak dapat diverifikasi. Deg-deg ser juga menunggu data saya belum diverifikasi sedangkan teman-teman yang di sebelah saya sudah berhasil. Untung setelah menelfon server, data saya berhasil diverifikasi. Berarti saya sudah diizinkan untuk memilih wahana.

Saya dan teman-teman (Yesica, Arini, Vidya, Florencia, dan Rini) mulai menyusun strategi dalam menghadapi pemilihan wahana nanti. Untuk informasi, pemilihan wahana internship dilakukan secara online dan bertahap (lokal dan nasional). Sistemnya siapa cepat dia dapat. Berdasarkan pengalaman teman -teman (khususnya Chriscahya dan Daniel) yang pertama kali menggunakan cara ini, yang kita butuhkan adalah koneksi internet yang cepat dan stabil.

Berikutnya strategi mengenai teman kelompok internship dan daerah mana yang dipilih. Beberapa hari kami mencoba menyatukan pendapat. Apa sih yang kami cari di internship ini, Ilmu? Pengalaman praktek? Kebersamaan? Uang? Cukup rumit karena kami memiliki motivasi masing- masing. Sedikit gambaran, kalau mau pengalaman praktek, pilihlah rumah sakit tipe B atau C karena kebanyakan pasien yang diterima di IGD masih bisa ditangani tanpa harus langsung dirujuk. Di RS tipe tersebut juga terdapat spesialis yang bisa kita ikuti. Biasanya kita diizinkan mengikuti operasi atau tindakan -  tindakan lain yang dilakukan beliau. Lumayan bagi teman- teman yang memiliki keminatan di bidang tersebut, bisa sekalian menambah pengalaman. Berikutnya masalah uang. Ini nih yang biasanya diincar peserta internship, saya sendiri tidak memungkiri tergiur juga akan adanya insentif daerah (insenda) di beberapa daerah. Bersumber dari bisik - bisik yang diterima dari senior dan teman-teman yang sudah lebih dulu menjalani program internship,didapatlah bahwa daerah yang memberikan insenda antara lain Kepri, Papua, Kalbar. Jumlahnya bervariasi, dari ratusan ribu sampai jutaan.  

Selanjutnya, kebersamaan. Apa sih maksudnya?
Kita akan menjalani program ini selama setahun, menurut saya akan lebih menyenangkan kalau bisa bersama sahabat-sahabat yang sudah saya kenal. Karena kita bisa tinggal bersama sebelum nantinya akan berpisah saat masing - masing kembali mengabdi di daerah asal. Ini seperti perjalanan perpisahan ala serial Korea,hehehe. Pilihlah daerah yang memungkinkan kamu dan teman-temanmu bisa diterima bersama saat perebutan wahana nanti (daerah yang menurut kalian kurang dikenal dan sedikit peminatnya).

Aspek berikutnya yang kami pertimbangkan adalah kemudahan akses ke daerah yang kami pilih. Bukalah atlas atau google map untuk mencari lokasi wahana, cari sarana transportasi apa saja yang dapat menjangkau daerah tersebut dari daerah asal kalian. Pertimbangkan waktu tempuh dan biaya transportasi menuju lokasi kalian nanti. Sebagai contoh, kota Sampit jaraknya sekitar 220 km dari Palangkaraya dengan jarak tempuh menggunakan jalur darat sekitar 4 jam. Cukup jauh kalau kami ingin pulang melalui kota Palangkaraya namun setelah mencari info, ternyata Sampit memiliki pelabuhan dan bandara. Ini memudahkan kami bila suatu saat ada keperluan yang membuat kami pulang ke Jakarta.

Strategi dan pengalaman berikutnya akan saya post setelah ini.