Rabu, 01 April 2015

Perjalanan Menembus Borneo



 
Tanggal 5 November 2014 kami berangkat menuju Palangkaraya menggunakan Garuda Indonesia. Pesawat lepas landas dari bandara Soekarno Hatta setelah sempat tertunda 12 jam akibat tebalnya kabut asap di Kalimantan dan mendarat dengan aman di bandara Tjilik Riwut Palangkaraya. Hello Borneo!

Setelah menginap 1 malam di Hotel Global, esok harinya rombongan diterima oleh Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah. Perjalanan menuju Sampit dengan jarak 220 km ditempuh dengan menembus belantara hutan Kalimantan dalam waktu sekitar 3,5 jam menggunakan mobil. Sampailah kami dan diterima Dinkes Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Dokter internship yang ditempatkan di Sampit adalah dr. Andri, dr. Arini, dr. Etri, dr. Florencia, dr. Joandrew, dr. Katarina, dr. Rini, dr. Samuel, dr. Sarita, dan dr Yesica. Dokter pendamping selama setahun di Sampit adalah dr. Nelma dan dr. Yanti (RSUD Murjani), lalu dr. Ana (Puskesmas Ketapang I).

Kami menginap semalam di Hotel Idola sambil  mencari tempat tinggal karena ternyata tidak mendapat rumah maupun kendaraan dinas. Yang membuat kami sedikit kaget adalah, tidak ada angkot yang beroperasi di kota ini.  Jadi penduduknya menggunakan motor, mobil, taksi (mobil sejenis Avanza), becak atau ojek (biasanya di Pasar atau RSUD). Ini sedikit menyulitkan kami warga pendatang yang tidak membawa kendaraan pribadi. Untung saja Rini kemudian membawa mobilnya dari Palangkaraya. Untuk tempat tinggal, di Sampit cukup mudah ditemui penginapan harian maupun bulanan. Barak disewakan mulai 600 ribuan/bulan, kamar kos atau penginapan mulai harga 1,5 juta/ bulan (ada yang termasuk makan pagi). Hotel Idola, satu-satunya hotel bintang 3 menawarkan harga Rp.580.000,00/ malam untuk tipe kamar Deluxe. Dari beberapa rumah yang kami coba datangi, kisaran harga sewa mulai 17 juta/tahun untuk rumah dengan 2 kamar tidur, rumah 3 kamar ber-AC mulai harga 25 juta/tahun. Rumah 3 kamar ber-AC + furniture berkisar 40 juta/tahun. Akhirnya diputuskan tinggal di rumah kontrakan daerah Kopi Selatan, sekitar 5 menit dari RSUD Murjani maupun Puskesmas Ketapang I.


Pada postingan- postingan berikutnya saya akan membagi pengalaman tinggal di kota Sampit.