Tanggal 5 November 2014 kami
berangkat menuju Palangkaraya menggunakan Garuda Indonesia. Pesawat lepas
landas dari bandara Soekarno Hatta setelah sempat tertunda 12 jam akibat
tebalnya kabut asap di Kalimantan dan mendarat dengan aman di bandara Tjilik
Riwut Palangkaraya. Hello Borneo!
Setelah menginap 1 malam di
Hotel Global, esok harinya rombongan diterima oleh Dinkes Provinsi Kalimantan
Tengah. Perjalanan menuju Sampit dengan jarak 220 km ditempuh dengan menembus
belantara hutan Kalimantan dalam waktu sekitar 3,5 jam menggunakan mobil.
Sampailah kami dan diterima Dinkes Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Dokter internship yang
ditempatkan di Sampit adalah dr. Andri, dr. Arini, dr. Etri, dr. Florencia, dr.
Joandrew, dr. Katarina, dr. Rini, dr. Samuel, dr. Sarita, dan dr Yesica. Dokter
pendamping selama setahun di Sampit adalah dr. Nelma dan dr. Yanti (RSUD
Murjani), lalu dr. Ana (Puskesmas Ketapang I).
Kami menginap semalam di Hotel
Idola sambil mencari tempat tinggal
karena ternyata tidak mendapat rumah maupun kendaraan dinas. Yang membuat kami
sedikit kaget adalah, tidak ada angkot yang beroperasi di kota ini. Jadi penduduknya menggunakan motor, mobil,
taksi (mobil sejenis Avanza), becak atau ojek (biasanya di Pasar atau RSUD).
Ini sedikit menyulitkan kami warga pendatang yang tidak membawa kendaraan
pribadi. Untung saja Rini kemudian membawa mobilnya dari Palangkaraya. Untuk
tempat tinggal, di Sampit cukup mudah ditemui penginapan harian maupun bulanan.
Barak disewakan mulai 600 ribuan/bulan, kamar kos atau penginapan mulai harga
1,5 juta/ bulan (ada yang termasuk makan pagi). Hotel Idola, satu-satunya hotel
bintang 3 menawarkan harga Rp.580.000,00/ malam untuk tipe kamar Deluxe. Dari
beberapa rumah yang kami coba datangi, kisaran harga sewa mulai 17 juta/tahun
untuk rumah dengan 2 kamar tidur, rumah 3 kamar ber-AC mulai harga 25
juta/tahun. Rumah 3 kamar ber-AC + furniture berkisar 40 juta/tahun. Akhirnya
diputuskan tinggal di rumah kontrakan daerah Kopi Selatan, sekitar 5 menit dari
RSUD Murjani maupun Puskesmas Ketapang I.
Pada postingan- postingan berikutnya saya akan membagi pengalaman tinggal di kota Sampit.